Meskipun pertumbuhan terbaru menunjukkan kinerja yang membaik pada kuartal terakhir, pertumbuhan ini masih tertinggal dari ekspansi di atas 5% dari banyak negara lain di kawasan ini.
Dengan ketidakpastian nasib rencana stimulus ekonomi senilai US$14 miliar di bawah kepemimpinan Paetongtarn Shinawatra, putri mantan pemimpin Thaksin Shinawatra, desakan-desakan agar bank sentral menurunkan biaya pinjaman bisa jadi akan muncul kembali.
Paetongtarn--yang menggantikan Srettha Thavisin setelah ia digulingkan oleh pengadilan minggu lalu--mengatakan kepada para wartawan pada Minggu (18/8/2024) bahwa rencana pembagian uang tunai ini perlu dikaji lebih lanjut untuk memastikan kepatuhannya terhadap hukum yang mengatur disiplin fiskal.
Di bawah Srettha, rencananya adalah untuk mulai membagikan 10.000 baht per orang dewasa mulai November.
Bank of Thailand (BOT), yang telah ditekan oleh Srettha untuk memangkas suku bunga dan membantu memacu perekonomian, secara luas diperkirakan akan bertahan pada Rabu (21/8/2024) dan mempertahankan suku bunga acuan di level tertinggi sejak tahun 2013.
BOT telah mempertahankan suku bunga pembelian satu hari di level 2,5% sejak kuartal keempat meskipun inflasi masih berada di bawah target 1%-3%.
Para gubernur bank sentral Thailand telah menolak rencana penurunan suku bunga, dengan alasan potensi risiko harga dari rencana pemberian uang tunai.
BOT juga mengatakan bahwa pengaturan moneter yang lebih longgar akan mempersulit upaya-upaya untuk menurunkan utang rumah tangga yang berada di atas 90% dari PDB.
(bbn)
