Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan posisi utang pemerintah per Juli 2024 mencapai Rp8.502,69 triliun. Angka ini tercatat naik Rp57,82 triliun jika dibandingkan dengan posisi utang pemerintah pada Juni 2024 yang senilai Rp8.444,87 triliun
Mengutip data resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu dan Buku APBNKita edisi Agustus 2024, posisi utang pemerintah per Juli 2024 setara dengan 38,68% dari produk domestik bruto (PDB).
“Selaras dengan kebijakan umum pembiayaan utang untuk mengoptimalkan sumber pembiayaan dalam negeri dan memanfaatkan utang luar negeri sebagai pelengkap, mayoritas utang pemerintah berasal dari dalam negeri dengan proporsi 70,96%,” sebagaimana tertulis dalam Buku APBNKita edisi Agustus 2024, dikutip Senin (19/8/2024).

Berdasarkan komposisinya, utang pemerintah per Juli 2024 tercatat sebesar 70,96% dalam mata uang rupiah dan 29,04% dalam valuta asing (valas).
Selain itu, sebagian besar utang pemerintah per Juli 2024 berupa Surat Berharga Negara (SBN) dengan persentase 87,76%. Sisanya, sekitar 12,24%, terdiri atas pinjaman pemerintah.
Lebih lanjut, utang pemerintah masih didominasi oleh SBN senilai Rp7.462,25 triliun. SBN tersebut terdiri atas SBN domestik sebesar Rp5.993,44 triliun dan SBN valas RP1.468,81 triliun.
“Per akhir Juli 2024, lembaga keuangan memegang sekitar 39,6% kepemilikan SBN domestik, terdiri dari perbankan 20,5% dan perusahaan asuransi dan dana pensiun sebesar 19,1%,” tulis Kemenkeu.
Selain itu, per Juli 2024 pinjaman pemerintah tercatat sebesar Rp1.040,44 triliun yang terdiri atas pinjaman dalam negeri RP39,95 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp1.000,49 triliun.
Adapun, disebutkan juga realisasi pembiayaan utang pemerintah per akhir Juli 2024 tercatat senilai Rp266,33 triliun. Besaran tersebut terdiri atas SBN Rp253 triliun dan pinjaman Rp13,33 triliun.
Hingga akhir Juli 2024, dijelaskan bahwa rata-rata penawaran yang masuk setiap lelang SBN mencapai Rp37,16 triliun. Sementara rata-rata nominal dimenangkan tiap lelang tercatat sebesar Rp16,29 triliun.
“Per akhir Juli 2024, profil jatuh tempo utang pemerintah terhitung cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo (average time maturity/ATM) di 8,00 tahun,” tulis Kemenkeu.
(azr/wdh)