Logo Bloomberg Technoz

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, awal yang tenang di pekan ini terjadi jelang rilis data Klaim Pengangguran dan aktivitas Ekonomi AS, sementara Jerome Powell diperkirakan akan mengonfirmasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve saat ia berbicara di Wyoming.

“Pasar keuangan akan peka terhadap setiap kata-katanya,” tulis para Ahli Strategi Commonwealth Bank of Australia yang dipimpin Joseph Capurso dalam catatannya.

“Kami memperkirakan Powell akan memberikan lampu hijau untuk pemangkasan pada 19 September, tapi kami memperkirakan Powell akan mempertahankan opsi untuk pemangkasan yang tertunda atau pemangkasan yang lebih besar yang bergantung pada inflasi Harga Konsumen dan penggajian berikutnya.” jelasnya.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, data terkini Ekonomi AS, mulai dari inflasi hingga Initial Jobless Claims dan Penjualan Ritel, telah meyakinkan investor dan mendukung pandangan bahwa Ekonomi AS sedang menuju skenario "Goldilocks", di mana tekanan inflasi mereda dan dibarengi dengan ketahanan laju pertumbuhan ekonomi.

“Pelaku pasar sekarang memprediksi hanya 25% peluang pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve) bulan depan, turun dari 55% seminggu yang lalu. Para pejabat tinggi Federal Reserve memang sedang berusaha menggunakan tingkat suku bunga tinggi untuk meredakan tekanan inflasi tanpa memicu kontraksi pada pertumbuhan ekonomi,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Sebelumnya, Gubernur Federal Reserve Bank di St. Louis, Alberto Musalem, mengatakan waktu yang ideal untuk memangkas suku bunga sudah semakin dekat, sementara Gubernur Federal Reserve di Atlanta, Raphael Bostic, memberitahu surat kabar harian The Financial Times bahwa pihaknya bersifat terbuka terhadap penurunan suku bunga di bulan September.

Sementara itu, dari dalam negeri, investor juga menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar mulai Selasa nanti dan akan diumumkan keputusannya pada Rabu.

Konsensus para ekonom memperkirakan BI-Rate masih akan dipertahankan di level saat ini, di level 6,25% melibatkan 20 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, sebelum pemangkasan diprediksi baru akan dilakukan setelah Federal Reserve, Bank Sentral AS, memulai siklus pelonggaran.

Pergerakan BI-Rate di 2024 (Bloomberg)

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,30% ke 7.432 disertai dengan munculnya volume pembelian, namun penguatannya masih tertahan resistance terdekatnya di 7.460.

“Pada label hitam, adanya kemungkinan IHSG sedang membentuk wave [b] dari wave 2 pada pola running flat, selanjutnya, IHSG akan terkoreksi ke rentang area 7.027-7.218,” papar Herditya dalam risetnya pada Senin (19/8/2024).

Herditya juga memberikan catatan, apabila IHSG mampu break 7.460, maka IHSG akan lanjut menguat menuju ke 7.513-7.654.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, AUTO, BREN, INKP, dan SMGR.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, fokus pasar tertuju pada hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Rabu (21/8) pekan ini.

Pasar juga mengantisipasi FOMC Minutes yang dijadwalkan pada Kamis (22/8) sebagai acuan terhadap arah kebijakan moneter The Fed kedepannya setelah rilis data-data Ekonomi terbaru Amerika akhir-akhir ini.

“IHSG diperkirakan menguji strong resistance 7.450 di awal pekan ini. Akan tetapi, waspadai potensi pullback mengingat kondisi Stochastic RSI yang telah memasuki overbought area. Perhatikan pivot 7.400 dan support 7.350 di pekan ini,” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi TLKM, BRIS, EMTK, MNCN, BRMS, dan INDY. 

(fad/ain)

No more pages