Logo Bloomberg Technoz

Prediksi Rupiah Membuka Pekan Padat, Menanti BI Rate dan Powell

Tim Riset Bloomberg Technoz
19 August 2024 07:50

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah telah sukses membukukan penguatan mingguan terbaik di Asia pekan lalu. Memasuki pekan keempat Agustus, penguatan rupiah masih terbuka walau mungkin lebih terbatas.

Di pasar offshore, rupiah pekan lalu ditutup menguat ketika indeks dolar Amerika Serikat (AS) semakin lemah di level 102. Senin pagi ini, rupiah forward bergerak stabil di kisaran Rp15.699-Rp15.708/US$. Level itu sedikit lebih lemah dibanding posisi penutupan rupiah spot pekan lalu di Rp15.690/US$. 

Memasuki pekan ini, rupiah akan menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar mulai Selasa nanti dan diumumkan keputusannya pada Rabu. Konsensus para ekonom memperkirakan BI rate masih akan dipertahankan di level saat ini, sebelum pemangkasan diprediksi baru akan dilakukan setelah Federal Reserve, bank sentral AS, memulai siklus pelonggaran.

Pekan ini, pelaku pasar juga akan menunggu rilis risalah rapat The Fed pada Juli yang akan dilansir pada Rabu, disusul oleh pidato Gubernur The Fed Jerome Powell pada hari Jumat. Dua event itu menjadi fokus utama pasar pada minggu ini karena akan menjadi pertama kali bagi Powell bicara di publik pasca data pengangguran makin melonjak disusul oleh data inflasi yang kian landai.

Sedangkan data-data ekonomi penting masih akan dicermati mulai dari klaim pengangguran AS, kemudian data aktivitas manufaktur negeri adidaya itu (S&P Global US Composite PMI), juga data penjualan rumah.