Akar perkembangan ini terjadi lebih dari 100 tahun lalu ketika perusahaan farmasi pertama Denmark didirikan. Novo Nordisk didirikan pada 1923, setelah perusahaan lain seperti H Lunbeck A/S pembuat pill depresi.
Tradisi panjang ini kemudian dipicu lagi dengan kombinasi kerja sama dengan pemerintah, universitas yang andal seperti Universitas Teknik Denmark dan kemudahan mendapatkan pendanaan. Bavarian Nordic, Genmag A/S dan Zealand Pharma A/S yang juga sedan gmembuat obat penurun berat badan, semua didirikan pada era 1990-an.
Struktur kepemilikan yang memprioritaskan strategi jangka panjang bukan profit jangka pendek semakin mengukuhkan perkembangan perusahaan-perusahaan itu. Baik Novo dan Lunbeck dikendalikan oleh yayasan, satu modeh yang membuat mereka tetap dimiliki oleh warga Denmark.
Namun, kinerja Novo semakin memicu seluruh sektor farmasi dalama beberapa tahun terakhir.
"Jika kita berkeliling ke perusahaan bioteknologi Denmark, selalu ada pegawai yang pernah bekerja di Novo," kata Grondhal.
Sebagai produsen insulin terbesar di dunia, raksasa ini sejak lama menjadi penopang warga Denmark, tetapi perusahaan ini menjadi fenomena global setelah menemukan peruntukan penurunan berat badan dari obat diabetes yang dibuat dari hormon alami tubuh GLP-1.
Produksi Ozempic dan Wegovy kemudian menjadi penting sehingga Novo menyumbang sekitar setengah dari pertumbuhan ekonomi Denmark.
Pemerintah negara itu pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 2,7% setelah melihat ekspansi perusahaan itu. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari sebagian besar anggota Uni Eropa. Para ekonom bahkan menciptakan istilan "Novonomics" untuk menggambarkan pengaruh besar perusahaan farmasi itu.
Namun, keterpaparan Denmark pada sektor farmasi yang seringkali bersifat untung-untungan bukanlah tanpa risiki. Kapitalisasi pasar Novo sebesar US$600 miliar lebih besar dari seluruh ekonomi Denmar. Meski produk obat mereka kini digemari oleh orang kaya dan selebriti, tren bisa cepat berubah.
Sensitifitas negara itu terlihat ketika Perdana Menteri Mette Frederiksen awal tahun ini mengaakan dia "sangat menyukai" obat Novo itu. Ini dukungan terbuka yang jarang terjadi dan dilakukan ketika perusahaan ini dikritik oleh Amerika terkait harga obatnya.
Meski ada pertumbuhan besar di sektor farmasi, krisis mpox memperlihatkan pentingnya perang Denmark di bidan gini. Vaksi produksi Bavarian itu dikembangkan setelah serangan 9/11 di New York, ketika Amerika Serikat memutuskan untuk menambah pasok vaksin cacar sebagai bagian dari program anti-terorisnya.
Bavarian mengalahkan Acambic Plc asal Inggris dalam mendapatkan kontrak itu. Meski saat itu tidak terlalu dianggap penting, kontrak tersebut berubah setelah Inggris melaporkan kasus pertama mpox - varian cacar yang bisa menyebabkan gatal-gatal yan menyakitkan dan kematian. Vaksin Jynneos buatan Bavarian itu mendapat izin sebagai vaksin mpok di AS pada 2019 dan di Eropa pada 2022.
Tahun lalu, penjualan Jynneos meningkat hampir tiga kali lipat dengan nila US$740 juta, menyumbang 71% dari penjualan tahunan Bavarian. Angka penjualannya berpotensi meningkat lagi setelah peringan WHO soal mpox.
Bavarian sendiri mengatakan pada Jumat (16/8/2024) bahwa perusahaan ini ingin memperluas izin vaksin itu agar bisa diberikan pada kelompok usia remaja. Hal ini membuat harga sahamnya naik dn untuk tahun ini saja harga sahamnya sudah naik setengah persen.
"Kami memiliki pasok dan kami memiliki kemampuan, kata Paul Chaplin, CEO Bavarian, kepda Bloomberg awal minggu lalu. Dia memastikan bisa memproduksi 10 juta dosis pada akhir tahun 2025. "Kami hanya tidak punya pembeli."
Perusahaan ini kemudian mengatakan sedang bekerja sama dengan WHO agar vaksin bisa diperoleh secara lebih luas dan sedang berunding dengan Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit Afrika untuk memperluas kapasits pabrik di benua itu.
Selain saham Bavarian, para investor juga memborong perusahaan farmasi Denmark. Untuk tahun ini saham Novo naik hampir sepertiga, dan nilai perusahaan Gubra A/S - perusahaan kecil yang sedang mengembangkan obat obesitas - naik hampir lima kali lipat.
Nilai perusahaan Zeland Pharma juga naik lebih dari dua kali lipat dan menjadi simbol dampak kinerja Novo pada sektor obat-obatan Denmark. Zealand mengumpulkan modal sebesar US$1 miliar dalam waktu tiga jam setelah melantai di bursa meski perusahaan itu tidak begitu dikenal di Denmark, apalgi di Wall Street.
Meski obat penurunan berat badannya masih dalam tahap uji coba, investor tertarik karena dipicu oleh jejak rekam perusahaan farmasi negara itu dan spekulasi bahwa Zealand bisa dibeli oleh perusahaan-perusahaan besar yang mencari aset di sektor penurunan berat badan.
(bbn)