Penerbitan obligasi oleh Berkshire justru terjadi setelah Warren Buffett berjanji untuk menambah portofolionya di pasar keuangan Jepang, seperti dilansir dari Bloomberg News, Jumat (14/4/2023).
Berkshire memikat investor obligasi yen karena memiliki peringkat lebih tinggi, yang disematkan oleh Moody's Investors Service dan S&P Global, dibanding peringkat Jepang.
Namun, walau bagaimana pun, biaya pinjaman Jepang masih tetap yang terendah secara global selama ini. Namun, para investor melihat BOJ akan mengikuti jejak pengetatan moneter yang dilakukan bank sentral di negara lain, sehingga BOJ akan keluar dari tren suku bunga negatif, di bawah nahkoda baru, Gubernur BOJ Kazuo Ueda.
"Ada kemungkinan kuat bahwa kurs mata uang yen akan terapresiasi karena BOJ tidak memiliki tujuan lain selain menaikkan [bunga acuan]. Terlebih, jika mengingat mayoritas bank sentral negara lain memutuskan untuk mengerek suku bunga acuan" terang Amir Anvarzadeh, analis Asymetric Advisor di Singapura.
"Bursa saham Jepang murah dan Buffett menghasilkan banyak sekali uang sejak pertama kalinya berinvestasi di pasar keuangan Jepang."
Berskhire akan menggunakan dana hasil penjualan surat utang untuk keperluan umum, termasuk membiayai kembali (refinancing) utang. Obligasi senilai 56,3 miliar yen jatuh tempo Jumat ini.
Termasuk dengan penerbitan yang barus saja dilakukan, Berkhsire telah merilis emisi 1,2 triliun yen sejak debutnya di 2019.
(dhf/wep)