Logo Bloomberg Technoz

Omar Tamo -- Bloomberg News 

Bloomberg, Hizbullah mengaku telah melancarkan serangan roket ke wilayah Israel utara setelah Lebanon diserang dengan korban paling banyak sejak kedua kubu berseteru lebih dari 10 bulan lalu.

Pada Sabtu (17/8/2024), serangan bertubi-tubi ke wilayah Galilea Atas ini dilancarkan setelah militer Israel mengatakan berhasil menghancurkan gudang senjata Hizbullah di Nabatieh dalam serangan malam sebelumnya. Selain itu, sejumlah gedung yang diduga diduduki Hizbullah di Lebanon Selatan juga hancur dalam aksi tersebut.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan 10 warga Suriah tewas dan lima lainnya luka-luka akibat serangan itu.

Militer Israel menyebut sebanyak 55 roket ditembakkan dari Lebanon, sebagian mendarat di lokasi terbuka tanpa penduduk. Belum ada laporan mengenai korban akibat serangan itu, meski terjadi kebakaran dan pihak berwenang masih berusaha memadamkannya.

Sementara itu, satu roket yang diluncurkan Sabtu pagi melukai dua tentara Israel.

Aksi saling serang ini akan semakin memicu kekhawatiran peningkatan ketegangan, meski para pejabat AS mengatakan perundingan gencatan senjata di Gaza sudah memasuki tahap akhir.

Ketegangan meningkat akhir-akhir ini setelah Israel menuduh Hizbullah bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 12 remaja yang sedang bermain di lapangan sepakbola di Dataran Tinggi Golan.

Israel membalas serangan itu dengan serangan ke Beirut yang menewaskan satu komandan senior Hizbullah.

Kelompok dukdungan Iran ini mengatakan kematian Fuand Shukr itu sudah keterlaluan dan mengancam akan melakukan balasan yang lebih besar lagi.

Hizbullah, salah satu milisi paling kuat di Timur Tengah, secara rutin melepas roket ke wilayah Israel sejak perang Hamas-Israel pecah pada Oktober lalu.

Kelompok berbasis di Lebanon ini mengatakan bertindak sebagai tanda solidaritas dengan warga Palestina dan Hamas, dan tidak akan menghentikan serangan hingga tercipta gencatan senjata di Gaza.

(bbn)

No more pages