Bloomberg Technoz, Jakarta - Perusahaan startup e-grocery Sayurbox melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lagi ke beberapa karyawan, meski tidak disebutkan secara spesifik berapa orang yang terdampak dari keputusan ini.

Dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/4/2023), Sayurbox menjelaskan selama pandemi bisnis B2C (business to consumer) mereka tidak bertumbuh sesuai harapan, sedangkan bisnis B2B (business to business) masih mencatatkan peningkatan.

Atas dasar inilah Sayurbox mengubah strategi bisnis, yaitu menggabungkan gudang B2C mereka, juga mengkonsolidasikan layanan pengiriman instan menjadi same day. Dua strategi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasi. Tujuan lain adalah melakukan tim restrukturisasi ke channel penjualan lainnya di dalam Sayurbox.

“Namun sayangnya, hal ini menyebabkan Sayurbox terpaksa harus melepas beberapa anggota di tim B2C. Manajemen menyadari kontribusi dan dedikasi yang signifikan dari para anggota tim dan mengucapkan terima kasih yang tulus atas kerja keras mereka,” tulis Sayurbox.

Perubahan strategi bisnis yang diiringi dengan PHK karyawan perlu dilakukan demi keberlanjutan jangka panjang perusahaan. Kepada karyawan yang terkena PHK, perusahaan menyediakan paket kompensasi sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia.