Pada Kamis, saingan Hermes, LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SE juga membukukan pertumbuhan kuartalan yang luar biasa di Asia, kecuali Jepang. Hal ini terjadi setelah pencabutan pembatasan Covid-19 yang mendorong permintaan untuk barang-barang mewah di China. Namun, LVMH mengatakan mengalami perlambatan di AS.
Beberapa analis menganggap Hermes berada dalam levelnya sendiri sejauh menyangkut kekuatan harga. Permintaan untuk tasnya biasa melebihi kapasitas produksinya. Tas mereka juga memiliki nilai jual kembali yang lebih tinggi.
Perusahaan sendiri menargetkan pembukaan satu fasilitas manufaktur kulit baru per tahun di negara asalnya, untuk mempertahankan pertumbuhan sekitar 7% untuk barang-barang kulitnya, kata Executive Chairman Hermes Axel Dumas membuka pabrik baru di Louviers, Normandia, pekan lalu. Saat ini pabrik pembuatan kulit mereka di Prancis sebanyak 21.
Saham pembuat tas Birkin ini naik lebih dari sepertiga sepanjang tahun ini. Pekan lalu, Hermes melewati ambang pendapatan 200 miliar euro untuk pertama kalinya.
(bbn)