Logo Bloomberg Technoz

Banyak Investor ‘Balik Kandang’, Lifting dan PNBP Migas RI Runtuh

Dovana Hasiana
16 August 2024 20:30

Produksi gas lepas pantai Husky-CNOOC Madura Limited. (Dok: Perusahaan)
Produksi gas lepas pantai Husky-CNOOC Madura Limited. (Dok: Perusahaan)

Bloomberg Technoz, Jakarta Kalangan pengusaha hulu minyak dan gas bumi (migas) di Tanah Air menilai banyak investor yang mulai menahan diri dalam menggelontorkan investasi dan bahkan kembali ke negaranya masing-masing, alih-alih melakukan ekspansi di Indonesia. 

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan hal ini salah satunya dipengaruhi oleh laporan dari International Energy Agency (IEA) yang memproyeksikan permintaan migas bakal mencapai puncaknya pada 2029.

Dengan demikian, perusahaan migas mulai beralih kepada lapangan yang memiliki risiko lebih kecil, pendanaan lebih mudah dan potensi besar.

Kondisi tersebut tidak menguntungkan bagi Indonesia, karena kondisi lapangan migas Tanah Air sudah tua (mature). Hal ini menyebabkan perusahaan migas harus merogoh kocek lebih dalam untuk melakukan eksplorasi dengan risiko yang tinggi.

Indonesia padahal membutuhkan investasi tersebut untuk meningkatkan produksi siap jual atau lifting migas, yang pada akhirnya bisa mengerek penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor migas.