Logo Bloomberg Technoz

Sekadar catatan, jika PMI di bawah 50 menandakan aktivitas yang sedang terkontraksi, bukan ekspansi. Sementara, S&P Global melaporkan aktivitas manufaktur yang diukur dengan PMI, Indonesia berada di angka 49,3, dan ini menjadi kali pertama sejak Agustus 2021.

Terkait dengan menurunnya PMI manufaktur dalam negeri, Tauhid justru menyebut hal itu terjadi lebih kepada dropnya sebagian kecil industri seperti tekstil hingga mesin peralatan.

"PMI turun karena industri lainnya drop seperti industri tekstil, kulit dan barang dari kulit, serta industri mesin dan peralatan. Bahkan importasi mesin dan peralatan paling tinggi, sehingga produksi industri mesin dan peralatan ikut drop," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar melaporkan nilai impor pada Juli 2024 tercatat US$21,74 miliar, atau melonjak 17,82% dibandingkan dengan Juni 2024. Kelompok migas yang mengalami peningkatan impor cukup tinggi adalah impor hasil minyak.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa nilai impor migas pada Juli 2024 tercatat senilai US$3,56 miliar, atau naik 8,78% (mtm), sedangkan impor non-migas sebesar US$18,18 miliar, melonjak 19,76% (mtm).

Sementara, nilai impor berdasarkan golongan penggunaan barang, bahan baku/penolong mengalami peningkatan U$2,35 miliar atau naik 17,21% pada Juli 2024. Selama Januari-Juli 2024 bahan baku/penolong US$2,44 miliar naik 2,60%.

Dilihat dari peranannya selama Januari–Juli 2024, golongan bahan baku/penolong juga disebut mendominasi dengan nilai US$96,41 miliar, naik 73,39%.

(prc/wdh)

No more pages