Logo Bloomberg Technoz

Tepis Luhut, Menteri ESDM Beber Alasan Investasi Migas Kian Loyo

Sultan Ibnu Affan
16 August 2024 19:50

Kunjungan Menteri ESDM Arifin Tasrif ke RDMP Balikpapan, Minggu (11/8/2024)./dok. Kementerian ESDM
Kunjungan Menteri ESDM Arifin Tasrif ke RDMP Balikpapan, Minggu (11/8/2024)./dok. Kementerian ESDM

Bloomberg Technoz, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menepis pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang menilai Indonesia tak kedatangan investasi hulu migas selama puluhan tahun ke belakang.

Arifin mengatakan investasi disektor hulu migas di tanah bukannya tidak ada, melainkan minatnya masih sedikit. Dia menjelaskan musabab investasi migas di Tanah Air tak bergairah lantaran adanya persaingan bisnis migas global yang begitu ketat.

"Ada persaingan, di mana memang daerah yang punya kebijakan fiskal yang menguntungkan sama yang kurang menguntungkan. Kan [mereka] pasti milihnya yang [menguntungkan] itu," ujar Arifin saat ditenui usai agenda sidang Nota Keuangan dan RAPBN 2025 di kompleks parlemen, Jumat (16/8/2024).

Produksi gas lepas pantai Husky-CNOOC Madura Limited. (Dok: Pemkab Sumenep)

Meski demikian, Arifin sempat mendengar berita bahwa Indonesia sendiri dahulu pernah mencattkan rekor produksi minyak mencapai 1,6 juta barel per hari atau barrel oil per day (BOPD). Namun, angka tersebut makin menurun akibat kekeringan sumur atau dry hole.

Hal itu pun turut membuat para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) atau operator lapangan migas tersebut menggelontorkan biaya modal lebih tinggi untuk kembali mengekspolari sumur lain.