Logo Bloomberg Technoz

RI Incar Investor Eropa demi Hilirisasi Nikel, Salah Satunya BASF

Dovana Hasiana
16 August 2024 19:20

Pabrik kimia BASF SE di Ludwigshafen, Jerman, Selasa, (25/4/2023). (Alex Kraus/Bloomberg)
Pabrik kimia BASF SE di Ludwigshafen, Jerman, Selasa, (25/4/2023). (Alex Kraus/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot mengatakan Indonesia sudah melakukan pembicaraan dengan investor asal negara-negara di Eropa untuk program penghiliran atau hilirisasi nikel.

Yuliot mengatakan salah satu investor asal Eropa yang diajak untuk berdiskusi ihwal hilirisasi nikel di Indonesia adalah BASF SE, yang sebelumnya hengkang dari megaproyek smelter nikel hidrometalurgi Sonic Bay di Teluk Weda, Maluku Utara.

Namun, Yuliot memastikan pembicaraan tersebut juga dilakukan dengan berbagai industri lain asal Eropa.

“Sudah ada pembicaraan, untuk dengan siapa tempo hari ada dengan BASF, ada dengan beberapa industri juga di Eropa. Jadi seluruh pemainnya kita lagi petakan dan akan dalami mana yang bisa kita tarik untuk investasi di sini,” ujar Yuliot ditemui usai agenda Nota Keuangan dan RAPBN 2025 di Kompleks Parlemen, Jumat (16/8/2024). 

Yuliot mengatakan, pembicaraan dengan BASF dilakukan karena mereka merupakan pelaku industri kimia yang berbasis sumber daya alam (SDA). Dengan demikian, Indonesia berupaya untuk memetakan untuk mengembangkan hilirisasi yang sudah ada di Indonesia. 

Logo BASF SE terlihat di truk tangki kereta api di Sungai Rhine di Ludwigshafen, Jerman, Kamis (13/8/2020). (Alex Kraus/Bloomberg)