Logo Bloomberg Technoz

Sedangkan saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) yang jatuh 10%, PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) ambruk 9,81%, dan PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) anjlok 4,64%.

Pada sore hari ini, sejumlah indeks saham utama Asia kompak menghijau. Nikkei 225 (Tokyo) meninggi 3,64%, Topix (Jepang) menguat 2,99%, Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam) melesat 2,34%, PSEI (Filipina) melonjak 2,31%, Weighted Index (Taiwan) terangkat 2,07%, Kospi (Korea Selatan) terbang 1,99%, Hang Seng (Hong Kong) menguat 1,88%, Straits Time (Singapura) juga melesat 1,12%, SETI (Thailand) mencatat penguatan 1,02%, KLCI (Malaysia) menguat 0,68%, CSI 300 (China) melesat 0,11%, dan Shanghai Composite (China) yang menghijau 0,07%,

IHSG Cetak Rekor All Time High (Bloomberg)

Adapun Bursa saham Asia terpapar gerak positif yang menghijau dengan yang terjadi di New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, 3 indeks utama di Wall Street kompak finish di zona penguatan.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menetap di zona hijau dengan kenaikan 1,39% dan juga S&P 500 yang naik 1,61%. Nasdaq Composite berhasil menguat lebih tinggi mencapai 2,34%.

Isu Resesi AS Mereda

Indeks saham Asia mengikuti arah kenaikan yang terjadi di Wall Street, setelah pelaku pasar menerima sinyal yang amat positif dari keyakinan terhadap meredanya kekhawatiran resesi Amerika Serikat, berkat data-data pengeluaran konsumen yang kuat, dan tenaga kerja terbaru.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Penjualan Ritel AS meningkat pada Juli dengan laju tertinggi sejak awal 2023 dalam kenaikan luas yang menunjukkan konsumen yang tangguh. Meningkat 1% mtm.

Secara tahunan, Penjualan Ritel di AS menguat 2,7% yoy angka tertinggi dalam tiga bulan, menyusul kenaikan 2% pada Juni. Data ini terbit seiring dengan mendinginnya pasar tenaga kerja dan semakin dekatnya Pemilihan Presiden, yang membayangi kemajuan dalam mengendalikan inflasi.

Penjualan ritel AS. (Dok: Bloomberg)

“Angka Penjualan Ritel yang lebih kuat dari perkiraan meredakan beberapa kekhawatiran bahwa AS mungkin tergelincir ke dalam resesi,” kata Bret Kenwell di eToro.

Mengingat guncangan pasar baru-baru ini tentang data tenaga kerja, laporan Klaim Pengangguran adalah hal positif lainnya. Permohonan awal untuk tunjangan pengangguran AS melandai untuk minggu kedua ke titik level terendah sejak awal Juli,

Jika ekonomi terus tangguh, terutama dalam hubungannya dengan inflasi yang melambat – maka The Fed dapat memulai siklus pemotongan suku bunga tanpa ekonomi memasuki resesi dan sejarah menunjukkan ini adalah sentimen yang sangat positif untuk pasar saham, menurut Chris Zaccarelli di Independent Advisor Alliance.

Pidato Jokowi Pamerkan Prestasi Ekonomi RI, Tingkatkan Optimisme Pasar

Sentimen positif juga datang dari dalam negeri, berkat optimisme pasar terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyampaikan pidato pengantar RAPBN 2025 beserta Nota Keuangannya. Di kesempatan pembuka, Kepala Negara memaparkan berbagai pencapaian Pemerintah.

“Kita patut bersyukur. Sebagai bangsa yang tangguh, Indonesia mampu menghadapi tantangan yang sangat berat selama 10 tahun terakhir, mulai dari pandemi Covid-19, gejolak geopolitik global, perang dagang dan berbagai ancaman krisis, serta perubahan iklim yang menimbulkan banyak bencana,” kata Jokowi, Jumat (16/8/2024).

Meski demikian, lanjut Jokowi, Indonesia tetap mampu menjaga pertumbuhan ekonomi yang solid di kisaran 5%.

“Lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global yang sebesar 3,4%,” terangnya.

Di sisi lain, menurut Jokowi, nilai ekspor Indonesia berhasil melesat lebih dari 70%, atau mencapai US$259 miliar pada 2023. Neraca transaksi berjalan secara bertahap terus menguat.

“Neraca dagang selalu mencatat surplus selama 51 bulan terakhir,” imbuhnya.

Nilai Surplus Neraca Dagang RI Sejak 2019 (Bloomberg)

Sementara indikator kesejahteraan masyarakat, demikian Jokowi, meningkat signifikan. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,8% pada 2024.

Tingkat kemiskinan turun tajam menjadi 9,03% pada 2024. Angka kemiskinan ekstrem juga turun signifikan menjadi 0,83% pada 2024.

“Selain itu, kita juga telah merasakan kemajuan pembangunan infrastruktur yang Indonesiasentris. Mulai dari jalan tol dan jalan nasional, bendungan dan irigasi, pelabuhan dan bandara, pembangunan IKN Nusantara, dan masih banyak lainnya,” papar Jokowi.

(fad/wdh)

No more pages