1: Mengapa asal-usul Covid-19 masih jadi misteri?
Menentukan di mana, kapan, dan bagaimana patogen mulai menyebar pada manusia adalah hal sulit. Dalam kasus Covid-19, para ilmuwan dengan cepat menentukan penyakit itu disebabkan oleh SARS-CoV-2, virus corona yang secara genetik mirip dengan virus lain pada kelelawar.
Wuhan, kota berpenduduk 11 juta orang itu, belum tentu adalah tempat mana penyakit itu menyebar dari hewan atau pertama kali menginfeksi manusia. HIV, misalnya, diperkirakan berasal dari simpanse di tenggara Kamerun. Namun, itu tidak menyebar dengan mudah pada manusia. Hingga 1920-an, penyakit tersebut menyebar di kota Kinshasa, Kongo, yang berada pada jarak ratusan mil. Para ilmuwan melaporkan temuan itu pada 2014, sekitar tiga dekade setelah pandemi AIDS diketahui.
2: Apa hipotesis utamanya?
Perdebatan sampai saat ini mengerucut pada dua teori: penularan dari hewan atau kebocoran laboratorium yang tidak disengaja. Teori pertama dianggap paling mungkin oleh panel kesehatan internasional, yang diselenggarakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Teori kebocoran lab di sisi lain, juga mendapatkan daya tarik karena Wuhan juga merupakan lokasi pusat penelitian virus corona.
3: Bagaimana penularan dari hewan terjadi?
Ada dua skenario yang mungkin terjadi: bahwa virus menyebar ke manusia secara langsung dari inangnya - hewan yang menampung patogen dan sumber infeksi - atau melalui spesies perantara. Sebelum Covid, kelelawar adalah sumber dari dua virus corona yang menyebabkan wabah mematikan pada manusia: SARS dan MERS. Banyak ilmuwan menganggap mamalia terbang itu kemungkinan inang Covid-19 juga.
Teori tersebut mendapat dukungan besar pada Maret 2023, ketika analisis baru terhadap sampel yang diambil dari pasar Wuhan tak lama setelah pandemi dimulai menemukan adanya virus corona dan materi genetik dari berbagai hewan — termasuk anjing rakun, yang rentan terhadap penyakit tersebut.
Ini adalah pertama kalinya genetik virus dan inang perantara hewan potensial ditemukan di tempat yang sama. Para peneliti di China kurang yakin dengan temuan itu karena tidak cukup untuk membuktikan bahwa hewan yang terinfeksi menularkan penyakit itu ke manusia.
4: Bagaimana dengan teori kebocoran lab?
Institut Virologi Wuhan adalah laboratorium pertama di China yang diberi peringkat Biosafety Level 4 (BSL-4) untuk menangani patogen paling berbahaya. Laboratorium tersebut dapat meneliti kemampuan patogen untuk menyebar atau menyebabkan penyakit. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan vaksin, metode perawatan, dan diagnostik untuk pencegahan pandemi di masa depan.
5: Bagaimana menurut intelijen AS?
Menurut Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) AS, semua lembaga setuju bahwa dua hipotesis yang ada itu masuk akal, namun pendapat terbagi soal mana yang paling memungkinkan. Christopher Wray, direktur Biro Investigasi Federal, mengatakan kepada Fox News pada Februari bahwa departemennya percaya "insiden laboratorium di Wuhan" adalah penjelasan yang paling mungkin.
Departemen Energi AS yang tadinya ragu-ragu menjadi condong ke pandangan FBI, seperti dilaporkan oleh Wall Street Journal. Sementara Badan Intelijen Pusat (CIA) masih ragu-ragu, dan badan-badan lain condong kepada hipotesis penularan alami.
6: Mengapa laboratorium Wuhan tidak diselidiki lebih lanjut?
China tidak mengizinkannya. China hanya setuju untuk bekerja sama dengan penyelidikan WHO setelah negosiasi berbulan-bulan. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kemudian mengatakan bahwa tim yang diorganisir bersama oleh China itu terlalu cepat untuk menepis teori kebocoran laboratorium.
7: Bagaimana pandangan China?
Para pejabat China mengatakan mereka berpartisipasi dalam pekerjaan yang didasarkan pada sains dan telah berbagi informasi dengan WHO. Pada saat yang sama, pemerintah China telah mencoba mengalihkan perhatian dari kedua teori yang ada. Mereka mendorong teori alternatif dengan sedikit unsur ilmiah, seperti virus masuk ke China melalui makanan beku atau kemasan, atau bahwa patogen berasal dari Fort Detrick, laboratorium penelitian Angkatan Darat AS di Maryland.
8: Kapan kasus Covid-19 pertama di Wuhan?
Gejala pada pasien paling awal yang diketahui adalah pada 11 Desember 2019, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan infeksi sudah dimulai beberapa minggu sebelumnya. Misi WHO tidak menemukan bukti bahwa virus itu beredar luas di Wuhan sebelum Desember. Sekelompok peneliti, termasuk di University of California, San Diego, menyatakan pada tahun 2022 bahwa virus itu menyebar dari hewan pada dua kesempatan terpisah dan membuat garis keturunan berbeda yang mulai menyebar pada akhir November 2019.
9: Apa peran dari pasar Huanan?
Pasar Huanan di pusat kota Wuhan dapat menjadi sumber kontaminasi, penguat penularan dari manusia ke manusia, atau keduanya. Kasus Covid pertama yang diketahui adalah penjual makanan laut di sana, dan sepertiga dari 168 kasus yang diidentifikasi pada Desember 2019 terkait langsung dengan pasar tersebut
Analisis spasial dan data yang diterbitkan di Science pada tahun 2022 mendukung hipotesis bahwa pasar adalah pusat pandemi. Lusinan sampel lingkungan yang dikumpulkan dari pasar pada awal 2020 dinyatakan positif SARS-CoV-2.
10: Apa penelitian lebih lanjut diperlukan?
Ada jaringan besar peternakan yang memasok satwa liar ke pasar Wuhan, termasuk dari pemasok yang berlokasi di daerah di mana kelelawar diketahui memiliki virus corona. Misi WHO mengatakan penelitian lebih lanjut perlu melibatkan pelacakan ke sumbernya dan menguji hewan lain di sana, serta lingkungan dan orang yang tinggal di dekatnya. Para pejabat WHO mengatakan mereka masih mencari informasi tentang asal-usul Covid ini, meski semakin sulit seiring berjalannya waktu.
(bbn)