Logo Bloomberg Technoz

Strategi Sri Mulyani Dongkrak Sektor Manufaktur yang Lesu

Dovana Hasiana
16 August 2024 17:05

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konfrensi pers RAPN 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konfrensi pers RAPN 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Manufaktur Indonesia yang lesu akan menjadi perhatian pemerintah tahun 2025. Kementerian Keuangan menyiapkan strategi khusus untuk mengangkat sektor ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan hilirisasi, revitalitasi industri dan daya tahan pada goncangan ekonomi akan menjadi strategi pemerintah untuk meningkatkan sektor manufaktur.

“Tiga leading sector di manufaktur yang punya potensinya besar. Yaitu, Industri makanan dan minumum, logam dasar, hilirisasi pertambangan dan industri kimia farmasi. Tiga ini nantinya akan identik dengan manufacturing based economy kita,” ujar Sri Mulyani dalam paparan RAPBN 2025 di Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Guna mendongkrak sektor manufaktur kementerian keuangan menerapkan strategi jangka pendek dengan meningkatkan daya saing dan memastikan pasokan barang. Cara yang ditempuh di antaranya dengan insentif fiskal berupa bea masuk tindakan pengamanan, tax allowance dan tax holiday.

Strategi Kemenkeu dongkrak sektor manufaktur (doc. Kemenkeu)

Sedangkan untuk jangka panjang akan dilakukan pemulihan kinerja dan peningkatan produktivitas.