Logo Bloomberg Technoz

Tujuh Target Indikator Pembangunan 2025, Kemiskinan Ditekan ke 7%

Dovana Hasiana
16 August 2024 16:55

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konfrensi pers RAPN 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konfrensi pers RAPN 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indarwati menyampaikan, tujuh indikator pembangunan yang dimuat dalam Rancangan APBN (RAPBN) 2025.

Tujuh indikator itu di antaranya adalah menurunkan tingkat kemiskinan menjadi 7%-8%, lalu tingkat kemiskinan ekstrem ditargetkan 0%, disusul oleh penurunan rasio gini menjadi ke kisaran 0,379-0,382.

Indikator pembangunan lain dalam RAPBN 2025 adalah penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi 4,5%-5%. Lalu, target Nilai Tukar Petani menjadi ke kisaran 115-120. Terakhir, indeks Nilai Tukar Nelayan ditargetkan menjadi 105-108.

Sri Mulyani menyatakan, RAPBN 2025 diarahkan untuk memenuhi realisasi tujuh indikator tersebut. Pada desain RAPBN 2025 yang sudah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo di hadapan parlemen sebelumnya, belanja negara dirancang sebesar Rp3.613,1 triliun dengan rencana pendapatan negara sebesar Rp2.996,9 triliun. Alhasil, defisit RAPBN 2025 diprediksi di kisaran 2,53% atau sekitar Rp616 triliun.

"Kalau kita lihat postur desain supaya program prioritas bisa diakomodasi, diwadahi dan bisa dilakukan di tahun pertama presiden terpilih," kata Sri Mulyani. 

Tujuh target indikator pembangunan 2025 (Dok. Kemenkeu)