Logo Bloomberg Technoz

Riuh Isu Badai PHK, Srimul Sebut Pengangguran RI di Bawah 5%

Dovana Hasiana
16 August 2024 16:45

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konfrensi pers RAPN 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konfrensi pers RAPN 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeklaim Indonesia telah berhasil menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan pembukaan lapangan kerja baru dalam 3 tahun terakhir, kendati pasar kerja di dalam negeri tengah dihantam isu badai pemutusan hubungan kerja (PHK) akhir-akhir ini.

Sri Mulyani mengatakan salah satu cara untuk menjaga konsumsi rumah tangga, yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia, adalah dengan membuka kesempatan kerja dan serapan tenaga kerja.

“Untuk itu, selama periode 2015—2024, 21,3 juta tenaga kerja tercipta dan untuk untuk periode 2022—2024 sendiri separuhnya, yaitu sebanyak 11,1 juta tenaga kerja. Itu berarti terjadi akselerasi pembukaan lapangan kerja,” ujarnya dalam Konferensi Pers RAPBN 2025, Jumat (16/8/2024).

Rata-rata penambahan tenaga kerja per tahun, klaimnya, mencapai 2,1 juta orang pada rentang 2015—2024. Khusus untuk tiga tahun terakhir atau 2022—2024, rata-rata pertambahan tenaga kerja baru per tahun bahkan naik menjadi 3,7 juta orang.

“Hal ini menimbulkan penurunan pengangguran dari 6,26% pada 2021 atau saat pandemi Covid-19 menjadi 4,82% pada 2024, di bawah 5%,” kata Sri Mulyani.

Sejumlah massa buruh melakukan demo menolak program Tapera di kawasan Patung Kuda, Jakarta, kamis (6/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)