Kok Leong Chan dan Ram Anand - Bloomberg News
Bloomberg, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pemerintah akan menaikkan gaji pegawai negeri lebih dari 10 miliar ringgit (US$2,3 miliar) dalam revisi pertama untuk program remunerasi dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Mayoritas pegawai negeri sipil (PNS) tingkat menengah akan mengalami kenaikan gaji sebesar 15%, sementara PNS tingkat atas akan menerima kenaikan gaji sebesar 7%, ujar Anwar dalam pidato di ibu kota administratif Putrajaya, Jumat (16/8/2024).
Kenaikan ini akan dilakukan secara bertahap pada tahun 2025 dan 2026. Revisi terakhir untuk PNS diimplementasikan pada tahun 2012 dan pertumbuhan gaji mereka telah tertinggal dari inflasi, kata Anwar. Malaysia memiliki sekitar 1,6 juta PNS dari sekitar 17,2 juta angkatan kerja.
Perdana Menteri mengatakan bahwa di bawah program baru ini, kenaikan gaji dan promosi tidak lagi dijamin berdasarkan senioritas, tetapi akan didasarkan pada kinerja.
Langkah ini akan membawa upah minimum pegawai negeri menjadi di atas 2.000 ringgit per bulan, kata Anwar, dan mendesak sektor swasta untuk mengikutinya. Upah minimum bulanan di Malaysia saat ini adalah 1.500 ringgit.
"Saya berharap sektor swasta juga akan menaikkan upah minimum ke tingkat yang lebih masuk akal," katanya kepada para wartawan.
Rencana pembayaran gaji ini muncul ketika Malaysia berusaha mempersempit defisit fiskal menjadi 3,5% dari produk domestik bruto pada tahun 2025 dan pemerintah berusaha mengurangi utang pemerintah, yang mencapai 1,22 triliun ringgit pada akhir April.
Anwar juga belum mulai memotong subsidi total untuk bensin yang umum digunakan, yang dipandang sebagai kunci untuk mencapai target defisit fiskal tahun ini. Pemerintahannya mulai mengurangi subsidi solar pada Juni.
Perdana Menteri akan mempresentasikan rencana pengeluaran Malaysia tahun 2025 pada 18 Oktober.
(bbn)