Logo Bloomberg Technoz

Sektoral saham perindustrian, saham transportasi, dan saham infrastruktur menjadi pendukung utama kenaikan IHSG dengan menguat 1,24%, 1,18%, dan 1,04%, disusul oleh menguatnya saham energi mencapai 0,99%.

Sejumlah saham-saham perindustrian yang menjadi pendorong kenaikan IHSG ialah saham PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) yang melesat 17,1%, saham PT Green Power Group Tbk (LABA) yang menguat 15,1%, dan saham PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI) melonjak 8,44%.

Senada dengan IHSG, saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan ikut menguat, dan menetap di zona hijau, dengan kenaikan 0,83% dan 7,61 poin ke posisi 927,12.

Saham-saham unggulan LQ45 yang bergerak pada teritori positif antara lain, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melesat 6,51%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) terangkat 4,18%. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menguat 1,88%, dan PT Astra International Tbk (ASII) meninggi 1,64%.

Adapun kinerja Bursa di Asia siang hari ini bergerak menghijau. Indeks Nikkei 225 menguat 3,64%, indeks Kospi meninggi 2,06%, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,81%, indeks Strait Times Singapore melesat 1,07%, dan indeks Shanghai terdepresiasi 0,07%.

Pidato Jokowi 'Pamer' Ekonomi RI Solid

Dalam pidato di Sidang Tahunan MPR/DPR-RI yang menjadi Pidato Kenegaraan terakhir setelah 10 tahun memerintah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membanggakan keberhasilan pencapaian yang sudah diraih selama satu dasawarsa berada di pucuk Pemerintahan.

Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan pencapaian-pencapaian di bidang ekonomi. Saat negara-negara lain melambat, terlebih ada yang tidak tumbuh, Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang solid.

“Patut kita syukuri, Alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di atas 5%, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat,” tegas Jokowi dalam Pidato Kenegaraan 2024, Jumat (16/8/2024).

Di sebagain wilayah, lanjut Jokowi, pertumbuhan ekonomi bahkan lebih tinggi lagi. Malah ada yang ekonominya tumbuh hingga 2 digit.

Sementara laju inflasi, menurut Presiden Indonesia ke-7, terus melambat. Inflasi dalam negeri tetap terkendali, di tengah lonjakan harga komoditas energi dan pangan dunia.

“Inflasi juga terkendali di kisaran 2-3% saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200%,” ujarnya.

Pertumbuhan ekonomi yang baik dan inflasi yang terkendali, demikian Jokowi, pada akhirnya membantu menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Dua indikator ini sangat penting untuk mengukur kesejahteraan rakyat.

“Angka kemiskinan ekstrem mampu kita turunkan dari sebelumnya 6,1% menjadi 0,8% di tahun 2024. Angka stunting mampu kita kurangi dari sebelumnya 37,2% menjadi 21,5% di tahun 2023. Tingkat pengangguran juga mampu kita tekan dari sebelumnya 5,7% menjadi 4,8% di tahun 2024,” terang Jokowi.

(fad/wep)

No more pages