Logo Bloomberg Technoz

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto sebelumnya mengeklaim upaya transisi energi membuka peluang investasi senilai US$3,5 triliun bagi Indonesia. 

Dia menjelaskan Pemerintah Indonesia terus mendorong upaya transisi energi dalam rangka pencapaian nationally determined contribution (NDC). Indonesia berkomitmen meningkatkan target penurunan emisi dari 29% menjadi 31,89% tanpa syarat, atau tanpa bantuan internasional. 

"Sementara untuk komitmen dengan melibatkan bantuan internasional, meningkat dari  41% pada NDC pertama menjadi 43,20%. Lebih luas, upaya transisi energi membuka peluang investasi senilai US$ 3,5 triliun bagi Indonesia," kata Airlangga dalam wawancaranya dengan Bloomberg TV di sela kunjungan kerja ke London, Inggris, awal Mei.

Menjawab persoalan dan peluang di sektor perubahan iklim, Airlangga menyampaikan investasi pada kendaraan listrik dan energi terbarukan menjadi makin penting.

Pemerintah mendorong pengembangan teknologi ini untuk mengurangi polusi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Hal ini didukung dengan posisi Indonesia yang memiliki cadangan nikel-sebagau bahan utama baterai EV-terbesar di dunia.

Posisi geografis yang strategis juga mendukung daya tarik Indonesia untuk menjadi basis produksi EV di Asia, selain China.

Dalam kesempatan tersebut, Bloomberg New Energy Finance (Bloomberg NEF) menilai Indonesia mampu meningkatkan daya tariknya untuk menarik investasi pada ekosistem rantai pasok baterai listrik.

Saat ini, Indonesia berada dalam peringkat 22 dari 30 negara yang dinilai dalam Bloomberg NEF’s Annual Global Lithium-Ion Battery Supply Chain.

(wdh)

No more pages