Secara tahunan, Penjualan Ritel di AS menguat 2,7% yoy, terbesar dalam tiga bulan, menyusul kenaikan 2% pada Juni. Data ini terbit seiring dengan mendinginnya pasar tenaga kerja dan semakin dekatnya Pemilihan Presiden, yang membayangi kemajuan dalam mengendalikan inflasi.
“Angka Penjualan Ritel yang lebih kuat dari perkiraan meredakan beberapa kekhawatiran bahwa AS mungkin tergelincir ke dalam resesi,” kata Bret Kenwell di eToro.
Mengingat guncangan pasar baru-baru ini tentang data tenaga kerja, laporan Klaim Pengangguran adalah hal positif lainnya. Permohonan awal untuk tunjangan pengangguran AS melandai untuk minggu kedua ke titik level terendah sejak awal Juli,
Klaim awal melemah 7.000 menjadi 227.000 di pekan 10 Agustus, menurut data Departemen Tenaga Kerja yang dirilis Kamis (15/8/2024). Perkiraan median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom menyebutkan 235.000.
Pengajuan tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya telah meningkat tahun ini, tetapi tetap lemah di dekat level tahun 2019. Klaim lanjutan, proksi untuk jumlah orang yang menerima tunjangan pengangguran, juga menurun menjadi 1,86 juta pada pekan 3 Agustus.
Jika ekonomi terus tangguh, terutama dalam hubungannya dengan inflasi yang melambat – maka The Fed dapat memulai siklus pemotongan suku bunga tanpa ekonomi memasuki resesi dan sejarah menunjukkan ini adalah sentimen yang sangat positif untuk pasar saham, menurut Chris Zaccarelli di Independent Advisor Alliance.
Bagi Jeff Roach di LPL Financial, pasar tenaga kerja, dan apa artinya bagi pengeluaran konsumen – adalah faktor kunci mengapa The Fed diperkirakan mulai memangkas suku bunga bulan depan, katanya. Ukuran sentimen konsumen telah meredup karena pasar tenaga kerja mendingin.
(fad)