Logo Bloomberg Technoz

Bunga The Fed Bakal Turun, Asing Borong Aset RI Hingga Rp8 T

Ruisa Khoiriyah
16 August 2024 09:00

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemodal asing menggeber belanja besar-besaran di pasar keuangan RI sepekan terakhir terungkit sentimen arah bunga Federal Reserve yang mengerek pamor aset-aset emerging market, termasuk Indonesia.

Minat yang besar itu berhasil membawa penguatan rupiah selama Agustus menjadi yang terbaik di Asia sejauh ini. Rupiah membukukan penguatan 3,47% month-to-date, tertinggi dibanding ringgit 2,89% dan peso Filipina 2,06% juga baht Thailand 1,71%.

Mengacu data otoritas yang dikompilasi oleh Divisi Riset Bloomberg Technoz, pemodal asing telah membukukan posisi beli bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) selama lima hari perdagangan berturut-turut sejak pekan lalu. Bila menghitung tiga hari pekan ini saja, asing sudah memborong obligasi negara senilai Rp6,06 triliun. 

Sementara di bursa saham, asing bahkan mencetak reli pembelian selama tujuh hari beruntun sejak 7 Agustus lalu. Empat hari perdagangan pekan ini saja, asing membukukan pembelian saham (net buy) di bursa domestik sebesar Rp2,18 triliun.

Momentum beli asing yang menguat di pasar domestik tidak bisa dilepaskan dari perkembangan pasar global. Berbagai data ekonomi yang diumumkan dari Amerika Serikat (AS) menguatkan keyakinan pasar bahwa bank sentral negeri itu, The Fed, akan segera memangkas bunga acuan pada gelar pertemuan terbuka FOMC bulan depan.