Anak perusahaan X Corp ini memang sedang berjuang keras memonetisasi platform digitalnya. Mereka tercatat mengalami penurunan iklan dari 80% menjadi 50% dari total pendapatan sejak Twitter diakusisi Elon Musk. Iming-iming pembagian pendapatan dalam porsi besar ini diharapkan mampu mengajak para pengguna untuk berbondong mengajukan langganan Twitter Blue. Akan tetapi, saat ini, hanya sekitar 1% pengguna yang memilih membayar langganan fitur tersebut.
Padahal, Twitter Blue memberikan banyak fasilitas tambahan kepada pengguna termasuk kemampuan mengunggah tulisan lebih panjang hingga 4.000 karakter dan video berdurasi 60 menit. Selain itu, fitur ini juga memungkinkan pengguna memiliki berbagai prioritas dalam melakukan tweet atau cuitan. Termasuk, mengedit isi cuitan.
Selain merayu pengguna, Elon Musk sedang melakukan perlawanan dengan sejumlah platform digital yang dinilai menyerupai twitter. Dalam pekan terakhir, Twitter memblokir cuitan pengguna yang bersumber atau memiliki tautan dari platform Substack. Hal ini muncul usai Elon tersinggung terhadap fitur baru Substack bernama 'Notes' yang sangat mirip dengan tweet atau cuitan pada Twitter.
(bbn)