Logo Bloomberg Technoz

Klaim 227.000 juga menjadi yang terendah dalam 5 pekan terakhir.

Kemudian, US Census Bureau mengumumkan penjualan ritel Negeri Adidaya pada Juli naik 1% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm. Lebih tinggi dibandingkan Juni yang tumbuh 0,2% dan menjadi pertumbuhan tertinggi sejak Januari tahun lalu.

Data ini bak 2 sisi mata uang. Di satu sisi, investor lega karena rasanya ekonomi AS masih berdaya tahan, tidak akan resesi, tidak akan hard landing.

Namun di sisi lain, ekonomi AS yang masih kuat bisa membuat bank sentral Federal Reserve berpikir ulang untuk menurunkan suku bunga acuan secara agresif. Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan 25 basis poin (bps) jauh lebih tinggi ketimbang 50 bps.

Kemungkinan penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 bps menjadi 5-5,25% pada September adalah 75%. Sementara probabilitas pengguntingan 50 bps ke 4,75-5% hanya 25%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertengger di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 56,21. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang berada di zona bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 70,19. Menempati area beli (long) yang bahkan cukup kuat.

Cermati pivot point di US$ 2.456/troy ons. Dari sisi, target support terdekat ada di kisaran US$ 2.432-2.414/troy ons.

Sedangkan target resisten terdekat ada di rentang US$ 2.473-2.497/troy ons.

(aji)

No more pages