"Pasar telah sedikit tenang dalam beberapa hari terakhir, meskipun masih terlalu dini untuk menyebut turbulensi ini telah berakhir, karena volatilitas pasar keuangan tetap berada pada level jauh di atas rata-rata Juni-Juli," tulis analis termasuk Murat Ulgen dalam sebuah laporan oleh HSBC Bank Plc.
Para trader semakin yakin bahwa The Fed akan dapat mulai memangkas suku bunga bulan depan, tetapi masih ada perdebatan tentang laju pelonggaran moneter. Data terbaru membantu memperkuat taruhan bahwa pembuat kebijakan akan dapat merekayasa soft landing ekonomi, mengurangi kemungkinan bahwa mereka akan memulai pemotongan dengan kenaikan 50 basis poin bukan seperempat poin.
"Kesehatan aktivitas ekonomi global adalah komponen paling kritis untuk return aset negara-negara berkembang," kata HSBC. Meskipun perkiraan terbaru bank tidak memproyeksikan resesi global, aktivitas ekonomi telah kehilangan momentum dibandingkan dengan awal tahun. Bank tetap "hati-hati dan sangat selektif terhadap pasar negara-negara berkembang."
Aset Amerika Latin memperpanjang keuntungan pada Kamis, dengan indeks utama untuk saham-saham di wilayah tersebut naik untuk sesi kedelapan. Indeks acuan Ibovespa Brasil menyentuh rekor intraday baru, sementara peso menguat hingga 0,9% terhadap dolar AS.
"Ada tingkat kekhawatiran resesi AS yang memudar yang mendukung MXN, tetapi juga mata uang pendanaan yang umum sedang dijual," kata Brendan McKenna, ekonom pasar berkembang dan ahli strategi FX di Wells Fargo. "Ada upaya untuk kembali terlibat dalam carry trade yang sedang berlangsung yang juga membantu."
Di tempat lain, sebuah laporan BBVA Research menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi Turki terjadi lebih cepat dari yang diharapkan, dengan risiko terhadap perkiraan pertumbuhan 2024 cenderung menurun.
Di Afrika, penjualan obligasi infrastruktur Kenya menarik permintaan yang kuat dalam ujian utama selera investor setelah gelombang protes anti-pemerintah menyebabkan pihak berwenang membatalkan rencana penggalangan pajak yang penting.
(bbn)
