Logo Bloomberg Technoz

BI: Kinerja Manufaktur Indonesia Meningkat dan Ekspansif

Hidayat Setiaji
14 April 2023 11:22

Pekerja mengemas Tolak Angin sachet di pabrik PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul di Semarang, Jawa Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Pekerja mengemas Tolak Angin sachet di pabrik PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul di Semarang, Jawa Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja industri pengolahan atau manufaktur Indonesia pada kuartal I-2023 meningkat dan berada di fase ekspansi. Pada kuartal II-2023, kinerjanya diperkirakan semakin meningkat.

Hari ini, Jumat (14/4/2023), Bank Indonesia (BI) merilis data Prompt Manufacturing Index (PMI). Seperti PMI versi S&P Global, angka di atas 50 menunjukkan industri berada di zona ekspansi, bukan kontraksi.

Pada kuartal I-2023, angka PMI-BI ada di 50,75%. Lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 50,06%.

"Peningkatan terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI terutama Volume Produksi, Volume Pesanan, dan Volume Persediaan Barang Jadi yang berada dalam fase ekspansi. Berdasarkan Sublapangan Usaha, peningkatan terjadi terutama pada Industri Pengolahan Tembakau, Industri Mesin dan Perlengkapan, serta Industri Alat Angkutan," sebut laporan BI.

Pada kuartal II-2023, lanjut laporan BI, kinerja industri pengolahan diprakirakan kembali meningkat dengan indeks 54,79%. Berdasarkan komponen pembentuknya, seluruh komponen tercatat meningkat dan berada pada fase ekspansi dengan peningkatan tertinggi terjadi pada Volume Persediaan Barang Jadi, Jumlah Tenaga Kerja, dan Volume Produksi.