Logo Bloomberg Technoz

Grab masih membuktikan diri bahwa upaya pemangkasan biaya yang dilakukannya membuahkan hasil. Perusahaan yang berbasis di Singapura ini menargetkan profitabilitas berkelanjutan setelah bertahun-tahun mengeluarkan biaya untuk meningkatkan pangsa pasar dan memenangkan persaingan. 

Tapi di ASEAN masih ada GoTo Group asal dari Indonesia. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)  masih jadi saingan yang tangguh, dengan menjaga harga tetap rendah dan margin tipis bagi kedua perusahaan dimana mereka bertarung di wilayah berpenduduk 675 juta orang.

Saham Grab, yang telah menjadi salah satu startup terpanas di Asia Tenggara, turun 69% sejak go public melalui perusahaan cek kosong AS pada akhir 2021. Namun, mereka telah stabil tahun ini karena kerugiannya berkurang, mengungguli saingan regional utamanya.

Saham Grab. (Bloomberg)

Grab, yang didukung oleh Uber Technologies Inc, mengalami perlambatan pertumbuhan dari tingkat pertumbuhan tiga digit dalam beberapa tahun terakhir.

Faktor melambatnya bisnis karena para pelanggan di kawasan Asia Tenggara membatasi pengeluaran mereka untuk mengatasi inflasi dan suku bunga yang tinggi.

Permintaan meningkat dengan laju yang lebih lambat seiring dengan meluasnya basis pelanggan Grab dan berkurangnya minat konsumen memesan layanan transportasi atau memesan makanan online di tengah situasi makro yang penuh tantangan.

Rugi bersih pada kuartal kedua Grab menyempit menjadi US$53 juta dari US$135 juta pada tahun sebelumnya. Profitabilitas berdasarkan laba bersih, yang belum ditetapkan secara konkret, akan menjadi tonggak penting berikutnya dalam upaya Grab untuk membuktikan kepada para investor bahwa mereka dapat menghasilkan uang.

Nathan Naidu, analis dari Bloomberg Intelligence menilai masih ada peluang Grab meraih untung lewat kemitraan dengan Trip.com, perusahaan online travel.

Momentumnya adalah kembali bergairahnya pariwisata di Asia Tenggara, terutama wisatawan dari China yang memanfaatkan perjalanan bebas visa.

“Peningkatan penjualan fintech-nya dari ekspansi buku pinjaman di tengah peningkatan lebih lanjut dari bank digital Malaysia akan memungkinkannya untuk melawan normalisasi penjualan di segmen pengantaran makanan dan mendorong pendapatan grup,” papar Naidu.

(bbn)

No more pages