Shoko Oda - Bloomberg News
Bloomberg, Jepang membatalkan peringatan akan peningkatan risiko gempa bumi besar seminggu setelah getaran kuat di lepas pantai barat daya Pulau Kyushu yang mendorong pemerintah untuk memperingatkan bahwa hal tersebut mungkin merupakan pertanda akan terjadinya gempa bumi yang lebih besar.
Peringatan tentang bahaya gempa bumi di sekitar Palung Nankai dicabut pada pukul 17.00, setelah tidak ada perubahan dalam aktivitas seismik yang teramati, ujar Menteri Manajemen Bencana Yoshifumi Matsumura kepada para wartawan.
Gempa bumi di daerah tersebut, di mana lempeng laut Filipina menunjam ke bawah lempeng benua Eurasia, dapat lebih merusak daripada gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011 yang menghancurkan timur laut Jepang. Palung Nankai membentang di sepanjang pantai prefektur barat daya negara itu.
"Peringatan khusus mungkin telah berakhir, tetapi bukan berarti tidak ada kemungkinan gempa berskala besar," kata Matsumura, seraya menambahkan bahwa penting untuk menjaga kesiapsiagaan di negara yang rentan terhadap gempa bumi.
Peringatan ini mendorong beberapa wisatawan untuk membatalkan pemesanan hotel di wilayah yang terkena dampak pada musim liburan, kata media domestik, sementara ada juga laporan tentang kepanikan membeli air dan persediaan darurat lainnya.
Perdana Menteri Fumio Kishida membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Asia Tengah, dan mengatakan kepada para wartawan bahwa peringatan tersebut tidak mengimplikasikan bahwa gempa akan terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Gempa bumi yang lebih besar terjadi setelah gempa bumi yang lebih kecil di masa lalu. Gempa bumi kecil dimulai dua hari sebelum Jepang diguncang gempa bumi berkekuatan 9 SR pada tahun 2011, gempa bumi terdahsyat yang pernah terjadi di Jepang.
Guncangan gempa dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan hampir 20.000 orang dan memicu kehancuran dan kebocoran radiasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Dai-ichi.
(bbn)