Logo Bloomberg Technoz

Ekspor-Impor Diramal Turun, Tapi Neraca Dagang Masih Bisa Surplus

Hidayat Setiaji
14 April 2023 11:22

Pelabuhan Tanjung Priok (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)
Pelabuhan Tanjung Priok (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekspor Indonesia diperkirakan turun pada Maret 2023. Namun impor juga kemungkinan turun sehingga neraca perdagangan bisa terjaga surplus.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data perdagangan internasional Indonesia periode Maret 2023 pada 17 April 2023. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 11 institusi menghasilkan angka median kontraksi (pertumbuhan negatif) 6,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) untuk proyeksi ekspor. 

Angka tersebut jauh memburuk dibandingkan Februari 2023 yang masih bisa mencatatkan pertumbuhan 4,51% yoy. Jika terwujud, maka ekspor akan mengalami kontraksi untuk kali pertama sejak Oktober 2020.

Sementara angka median untuk proyeksi pertumbuhan impor adalah -13,5% yoy. Lebih dalam dibandingkan kontraksi Februari 2023 yang 4,32% yoy dan akan menjadi yang terdalam sejak November 2020.

Kontraksi ekspor yang tidak lebih dalam ketimbang impor membuat neraca perdagangan Tanah Air diperkirakan masih bisa surplus, dengan median angka proyeksi di US$ 4,57 miliar. Walau angka itu jauh lebih rendah dibandingkan Februari 2023 yang US$ 5,48 miliar.

Nilai Ekspor dan Impor Indonesia dalam US$ Juta (Sumber: BPS)