Gregory Korte dan Bill Allison - Bloomberg News

Bloomberg, Masuknya Wakil Presiden AS Kamala Harris ke dalam pemilihan presiden (pilpres) telah menyuntikkan jutaan dolar iklan televisi setiap harinya ke negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran. Hal ini mencerminkan pemilu yang semakin kompetitif melawan mantan Presiden AS Donald Trump.

Menjelang pertengahan Agustus, menurut data dari perusahaan pelacakan iklan AdImpact yang dikumpulkan oleh Bloomberg, tim kampanye dan para sekutu mereka telah membeli atau memesan iklan senilai US$247 juta (senilai Rp3,8 triliun) untuk bulan ini, meningkat 19% dibandingkan dengan apa yag mereka lakukan sepanjang bulan Agustus 2020.

Serbuan iklan di bulan Agustus ini mempercepat musim kampanye yang biasanya tidak dimulai dengan sungguh-sungguh sampai Hari Buruh di awal September. Sehingga, ini merupakan sebuah tanda bahwa kedua tim kampanye memiliki dana melimpah dan berharap dapat memanfaatkan hal tersebut untuk mendapatkan keunggulan dalam jajak pendapat.

Angka tersebut kemungkinan akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya waktu iklan yang dipesan. Dalam beberapa hari terakhir, kampanye Harris dan komite aksi politik super (super political action committee/super-PAC) yang mendukung Trump telah mengumumkan pembelian iklan senilai US$190 juta untuk beberapa minggu mendatang.