Tambang Batu Bara di Kaltim-Kalsel Paling Rawan Terdampak La Niña
Dovana Hasiana
15 August 2024 15:05
Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Indonesia atau Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia menilai tambang batu bara di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan menjadi wilayah yang paling rawan terdampak fenomena cuaca La Niña.
Hendra menggarisbawahi terdapat peristiwa banjir besar di Kalimantan Selatan dan sebagian Kalimantan Timur sekitar 4—5 tahun yang lalu, di mana hal tersebut berdampak pada hampir setengah perusahaan tambang batu bara Kalimantan Selatan.
“Produksi batu bara terbesar dari dua provinsi ini. Pernah kejadian sekitar 4—5 tahun lalu banjir besar di Kalimantan Selatan dan sebagian Kalimantan Timur yang berdampak terhadap hampir separuh perusahaan tambang batu bara Kalimantan Selatan,” ujar Hendra kepada Bloomberg Technoz, dikutip Kamis (15/8/2024).
Hendra tidak memiliki data yang pasti ihwal penurunan produksi akibat banjir tersebut. Namun, saat itu, hampir setengah wilayah tambang tergenang dan tidak beroperasi selama 1—2 pekan.
Sekadar catatan, beberapa perusahaan batu bara tercatat memiliki area konsesi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Adaro Minerals Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, dan PT Arutmin Indonesia.