Pada komoditas instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis (HS90) defisit US$104,1. Terakhir, bahan kimia organik (HS29) defisit US$85,8 juta.
Lebih lanjut, Amalia juga menyampaikan terdapat tiga negara yang menyumbangkan surplus perdagangan terbesar pada Juli 2024. Pertama, Amerika Serikat (AS) surplus US$1,23 miliar.
Komoditas penyumbang surplus terbesar dengan AS adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS85) yang surplus US$286 juta, pakaian dan aksesorisnya yang rajutan (HS61) surplus US$244,3 juta, serta pakaian dan aksesorisnya yang bukan rajutan surplus US$187,3 juta.
“Pada Juli 2024 Indonesia mengalami surplus perdagangan barang dengna beberapa negara dan tiga terbesar adalah surplus dengan AS US$1,2 miliar, India US$1,23 miliar, dan dengan Filipina US$0,74 miliar,” tutur Amalia.
Posisi kedua negara yang menyumbang surplus terbesar di Juli 2024 adalah India dengan besaran US$1,23 miliar. Tiga komoditas penyumbang surplus terbesar ke negara ini adalah bahan bakar mineral (HS27) senilai US$553,1 juta, lemak dan minyak hewan/nabati (HS15) sebesar US$227,6 juta, serta besi dan baja (HS72) yang surplus US$208,6 juta.
Negara ketiga terbesar yang menyumbangkan surplus pada Juli 2024 adalah Filipina yakni sebesar US$0,74 miliar. Kendaran dan bagiannya (HS87) menjadi komoditas utama penyumbang surplus ke negara ini dengan besaran US$257,3 juta.
Komoditas lainnya yang menyumbangkan surplus terbesar dengan Filipina adalah bahan bakar mineral (HS27) serta besi dan baja (HS72) yang masing-masing sebesar US$255,9 juta dan US$63 juta.
(azr/lav)