Pekan lalu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tanpa alasan yang jelas dan kuat mengundurkan diri dari jabatannya. Belakangan, dia dikabarkan harus berhadapan dengan kasus hukum sehingga lebih baik mundur sebelum pendaftaran Pilkada Serentak 2024.
Walau mengejutkan, lengsernya Airlangga sudah menjadi isu sejak pertengahan 2023. Pada saat itu, sejumlah kabar menyebut adanya gerakan dari beberapa kelompok Golkar untuk mengganti Airlangga melalui Munaslub sebelum Pemilu 2024.
Sejumlah nama pun muncul sebagai calon pengganti Airlangga, salah satunya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang juga cukup dekat dengan Presiden Jokowi. Kini, usai satu tahun berlalu, nama Bahlil kembali mencuat sebagai calon tunggal ketua umum Golkar.
"Kemudian melihat apa yang terjadi dengan Partai Golkar. Mula-mulanya juga hanya rumor seperti itu, dan ternyata itu kan terjadi," kata Hasto.
Semakin seriusnya isu pengambilalihan, kata dia, kemudian membulatkan tekad Megawati untuk kembali maju sebagai calon ketua umum pada Rakernas 2025.
"Ketika ada pihak-pihak yang mencoba secara langsung atau pun tidak langsung menggunakan kekuasaannya mencampuri kedaulatan PDI Perjuangan yang dijamin oleh konstitusi, Undang-undang, maka seluruh jajaran partai dengan militansi tinggi, dengan pertaruhan jiwa raga siap akan membela ibu Mega," kata Hasto.
(fik/frg)