Belakangan, jejak Bahlil mengejar kursi ketum Golkar terlihat setelah ia silaturahmi ke politisi senior Golkar yang juga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla dan juga Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuan dengan Presiden, Bahlil mengakui meminta arahan terkait dinamika politik yang terjadi di tubuh Golkar. Adapun pertemuan dengan Kalla sebagai bentuk silaturahmi kepada senior di Golkar.
Menurut Adit, Bahlil merupakan sosok yang bisa berkomunikasi dengan tulang punggung Golkar seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Bahlil merupakan Ketua HIPMI 2015-2019 dan semasa kuliah menjabat bendahara umum HMI.
“Dia bukan pengurus Golkar di DPP. Bahlil sebagai figur orang politik, dia bukan orang yang sembarangan dia orang HIPMI dulu, HMI juga pula. Golkar itu kan dua itu aja udah kuat,” tutur Adit.
Selepas Agus terpilih menjadi Plt Ketum Golkar, sejumlah elite Golkar pun menguatkan sinyal Bahlil akan maju sebagai calon ketum di Munas Golkar mendatang. Wakil Ketua Umum Golkar Dito Ariotedjo, misalnya, menyampaikan bahwa aspirasi dari pengurus dan kader mengerucut ke Bahlil.
”Ya memang kita sudah mendengar aspirasi ini mengerucut ke namanya Bang Bahlil,” katanya.
Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Idrus Marham juga mengklaim, sebanyak 34 pengurus tingkat provinsi Golkar sudah menyatakan dukungan kepada Bahlil untuk menjadi ketua umum Golkar definitif. Bahkan, Agus dan jajaran Wakil Ketua Umum Golkar, seperti Bambang Soesatyo, ikut mendukung Bahlil.
(mfd/frg)