Logo Bloomberg Technoz

Industri Migas Asia Masih Bertaji, Capex 2024 Ditaksir Rp2.138 T

Dovana Hasiana
15 August 2024 13:00

Produksi gas lepas pantai Husky-CNOOC Madura Limited. (Dok: Perusahaan)
Produksi gas lepas pantai Husky-CNOOC Madura Limited. (Dok: Perusahaan)

Bloomberg Technoz, Jakarta Total belanja modal atau capital expenditure yang direncanakan oleh 15 perusahaan minyak dan gas (migas) utama Asia diproyeksikan menembus USD136,4 miliar (atau Rp2.138 triliun asumsi kurs saat ini) pada 2024.

Angka ini mengalami peningkatan moderat sebesar 4,8% dibandingkan dengan level yang diamati pada 2023.

Para periset BMI – lembaga riset Fitch Solutions, bagian dari Fitch Ratings– mengatakan pertumbuhan ini didukung oleh investasi substansial dari Inpex, Santos, dan perusahaan minyak dan gas China Daratan.

“Capex perusahaan nasional migas di Asia diproyeksikan terus berfokus pada sektor hulu, sementara porsi yang makin besar diarahkan pada energi terbarukan dan rendah karbon untuk memfasilitasi transisi energi,” papar lembaga tersebut, sebagaimana dikutip melalui laporan terbaru, Kamis (15/8/2024). 

Proyeksi kenaikan capex oleh perusahaan migas Asia Timur dan Asia Tenggara./dok. BMI

Investasi hulu migas perusahaan-perusahaan Asia tersebut ditengarai bakal difokuskan untuk pengembangan ladang gas alam, termasuk infrastruktur gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) dan regasifikasi, yang berpotensi mendominasi capex industri hulu dan antara migas di Asia.