Logo Bloomberg Technoz

Indeks Nikkei 225 dan Topix sama-sama menguat lebih dari 1%, begitu juga bursa saham di China dan Korea Selatan. Indeks saham Shanghai naik 1,2%, disusul Shenzhen yang juga menguat 1,35%. Indeks Kospi Korea naik hampir 1%, serta Kosdaq bahkan melompat 1,57%.

Sedangkan di Asia Tenggara, indeks saham Singapura Strait Times Index naik 0,73%, disusul oleh bursa saham Filipina PSEi yang naik 0,22%.

Namun, bursa saham Indonesia yang tadi dibuka hijau, pada pukul 10:00 WIB pagi ini berbalik arah jadi turun 0,44%. Bersama dengan bursa saham Thailand yang juga turun 0,4%, dan bursa Vietnam ikut turun 0,09%.

Pasar Valuta Tertekan

Bila di pasar saham sebagian besar mencatat penguatan ke zona hijau, tidak demikian halnya dengan pasar valuta Asia. Mayoritas mata uang di kawasan Asia malah tertekan terhadap dolar AS. Sejauh ini, hanya rupiah, rupee, dong serta dolar Hong Kong yang masih menguat melawan the greenback.

Namun, penguatan rupiah terkikis lebih kecil dibanding di awal transaksi, kemungkinan karena terbawa sentimen kawasan. Rupiah yang dibuka naik 0,38% di awal transaksi dibuka, pada pukul 10:10 WIB, turun penguatannya tinggal 0,04% ke level Rp15.669/US$.

Pelemahan mata uang Asia pagi ini sepertinya lebih disebabkan oleh yuan Tiongkok, yang menjadi mata uang jangkar di kawasan. Yuan tergerus 0,24% terhadap dolar AS karena laporan data ekonomi negeri itu yang buruk.

Tingkat pengangguran di China naik ke 5,2% ketika penjualan ritel masih positif 2,7% pada Juli. Begitu juga pertumbuhan aset tetap selama tujuh bulan tahun ini masih naik 3,6%. Pasar memperkirakan PBOC, bank sentral China, akan memangkas bunga acuan lagi secepatnya bulan depan setelah langkah The Fed memulai siklus pelonggaran moneter.

Pasar Surat Utang

Penguatan rupiah yang menyentuh level terbaik sejak Maret lalu sepertinya memberikan sentimen positif juga pada pasar surat utang domestik yang telah memperlihatkan pergerakan bullish sejak awal pekan.

Pagi ini menurut data realtime Bloomberg, mayoritas imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) terpangkas turun terutama tenor 2Y dan 15Y yang masing-masing bergerak di kisaran 6,564% dan 6,779%. Sedangkan tenor 5Y pagi ini terpantau ada di 6,585% dan tenor 10Y di 6,741%.

Pemodal asing tercatat melakukan pembelian bersih di pasar SBN sebesar hampir Rp4 triliun dalam dua hari pertama pekan ini. Sedang di pasar saham, asing telah membukukan net buy tiga hari berturut-turut senilai Rp1,55 triliun dan kemarin IHSG berhasil mencatat all-time-high.

(rui/aji)

No more pages