Logo Bloomberg Technoz

Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp6.411,34 Triliun

Hidayat Setiaji
15 August 2024 10:14

Karyawan merapihkan uang dolar AS di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Jumat (21/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang dolar AS di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Jumat (21/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per akhir kuartal II-2024 naik. Kini, ULN Indonesia berada di US$ 408,6 miliar atau sekira Rp 6.411,34 triliun.

Angka tersebut tumbuh 2,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal I-2024 yang hanya 0,2% yoy.

Posisi ULN pemerintah pada kuartal II-2024 sebesar US$ 191 miliar. Turun 0,8% yoy, melanjutkan kontraksi (pertumbuhan negatif) pada kuartal I-2024 yang sebesar 0,9%.

"Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh penyesuaian penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara pruden, terukur, oportunistik dan fleksibel untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal," sebut keterangan tertulis BI, Kamis (15/8/2024).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah utamanya mencakup Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (20,9% dari total ULN pemerintah); Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,8%); Jasa Pendidikan (16,8%); Konstruksi (13,6%); serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,5%).