Logo Bloomberg Technoz

Ada Ancaman La Niña, Produksi Tambang RI Bisa Anjlok 15%

Dovana Hasiana
15 August 2024 10:50

Ekskavator mengupas lapisan penutup untuk mendapatkan bijih timah di lubang tambang operasi PT Timah di Sungai Liat, Pulau Bangka./Bloomberg
Ekskavator mengupas lapisan penutup untuk mendapatkan bijih timah di lubang tambang operasi PT Timah di Sungai Liat, Pulau Bangka./Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan (Perhapi) Rizal Kasli memproyeksikan fenomena cuaca La Niña bakal mengurangi produksi tambang di Indonesia sekitar 10% hingga 15% secara tahunan. 

Rizal menggarisbawahi fenomena cuaca La Niña berpotensi mendatangkan curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir, terutama di jalur logistik atau pengiriman produk tambang ke pelabuhan.

Selain itu, tingginya curah hujan juga bisa menyebabkan berhentinya pengangkutan atau hauling dari tambang dan bahkan menyebabkan longsor di tambang.

“Gangguan akibat La Niña diproyeksikan terjadi pada November 2024 sampai Februari 2025. Otomatis pengaruhnya kepada produksi tambang akan terjadi pada bulan-bulan tersebut,” ujar Rizal kepada Bloomberg Technoz, Kamis (15/8/2024).

"Pengaruhnya dapat mengurangi produksi tambang yang penurunannya diprediksi sekitar 10%—15% secara tahunan," lanjutnya.

Tambang tembaga (Dok: Bloomberg)