Logo Bloomberg Technoz

Neraca Dagang Juli 2024 Diramal Surplus Saat PMI Manufaktur Lesu

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 August 2024 09:30

Ekspor dan impor (Dok: Bloomberg)
Ekspor dan impor (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom memprediksi neraca perdagangan Indonesia masih berlanjut surplus pada Juli 2024 dengan besaran sekitar US$2,50 miliar - US$2,67 miliar. Hal ini ditopang oleh ekspor yang meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memprediksi neraca dagang RI pada Juli 2024 surplus US$2,67 miliar. Peningkatan surplus ini menurutnya akan didorong oleh peningkatan ekspor yang melampaui kinerja impor.

Ekspor pada Juli 2024, ia perkirakan sekitar US$22,16 miliar atau tumbuh 6,29% (month-to-month/mtm) atau 6,2% (year-on-year/yoy). Kinerja ekspor pada Juli menurutnya dipengaruhi oleh harga komoditas ekspor yang cenderung meningkat seperti CPO dan Batubara.

“Sekalipun volume ekspor cenderung melambat terindikasi dari penurunan PMI manufaktur dari mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok, AS, India dan Korea,” kata Andry dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (15/8/2024).

Sedangkan impor, ia perkirakan pada kisaran US$19,49 miliar atau tumbuh 5,62% (mtm) namun terkontraksi -0,42% (yoy). Menurutnya, kenaikan harga minyak Brent diperkirakan berpotensi mendorong kenaikan impor migas.