Logo Bloomberg Technoz

Pemulihan ekonomi domestik akan terus bergulir dengan motor konsumsi rumah tangga yang mulai memanas. Kedatangan musim perayaan Ramadan dan Lebaran akan membawa kembali laju konsumsi domestik ke level yang memadai untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Peluang penurunan bunga acuan

Bank Indonesia dinilai memiliki ruang yang memadai untuk menurunkan bunga acuan hingga 75 bps sebelum tutup tahun ini. Langkah itu dipercaya akan bisa memberi suntikan energi lebih besar bagi kebangkitan konsumsi domestik di tengah ancaman perlambatan ekonomi global.

Analis Citigroup, bank investasi global, Helmi Arman dalam analisis terbaru yang dirilis beberapa waktu lalu memperkirakan, BI akan memangkas bunga acuan mulai September-November masing-masing 25 bps hingga BI7DRR akan berakhir di level 5%. Bunga acuan akan kembali dipangkas pada Januari sebesar 25 bps hingga BI7DRR balik lagi ke level 4,75% pada awal 2024. 

Adapun ekonom Bloomberg memperkirakan, BI bisa memangkas bunga acuan sebanyak 50 bps pada akhir tahun sehingga BI7DRR kembali ke kisaran 5,25% sebelum tutup tahun. Sebelumnya, ekonom senior Raden Pardede menilai BI bisa memangkas 50 bps bunga acuan pada semester II-2023 dan melanjutkan lagi 50 bps pada 2024 hingga BI7DRR berada di level 4,75%. 

Ekonom Bank of America Mohamed Faiz Nagutha dalam analisis yang dipublikasikan Maret lalu menilai, BI kemungkinan baru akan memangkas bunga acuan pada 2024. “Penurunan bunga acuan juga tidak akan terlalu cepat tahun depan karena target inflasi BI akan diturunkan menjadi 1,5%-3,5% dari sebesar 2%-4% tahun ini,” jelas Nagutha.

Prediksi BofA, BI akan memangkas bunga sebesar 100 bps pada 2024 dibandingkan 175 bps penurunan bunga The Fed.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memberi pandangan yang senada. Ketidakpastian global yang masih tinggi saat ini akan menahan BI dari kebijakan pivot. Federal Reserve, bank sentral AS yang memiliki pengaruh terbesar terhadap arah bunga acuan global, diperkirakan masih akan melanjutkan kenaikan bunga pada Mei nanti sebesar 25 bps.

Menurut Faisal, setelah itu Fed belum akan langsung berbalik arah. Prediksi analis, Fed akan mempertahankan level bunga di 5,25% hingga 8-11 bulan. Dengan perkiraan itu, Fed diprediksi baru akan berbalik arah memangkas bunga acuan pada 2024. "Melihat ketidakpastian global itu, kami melihat BI tidak akan terburu-buru memangkas bunga guna menjaga stabilitas," terangnya.

(rui)

No more pages