Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data perdagangan internasional Indonesia periode Juli. Sesuai prediksi, ekspor tumbuh lebih tinggi.
Pada Kamis (15/8/2024), Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan nilai ekspor Indonesia bulan lalu adalah US$ 22,21 miliar. Tumbuh 6,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan Juni yang tumbuh 1,17% yoy. Adapun konsensus Bloomberg memperkirakan pertumbuhan ekspor Juli di 3,7% yoy, sehingga realisasi jauh lebih tinggi dari ekspektasi.
Sementara dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), ekspor naik 6,55%.
"Pada Juli, secara umum perubahan harga komoditas bervariasi. Harga komoditas energi naik karena minyak mentah. Kenaikan harga logam mulia didorong harga emas," kata Amalia dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta.
PMI manufaktur negara mitra dagang utama, lanjut Amalia, mengalami kontraksi. Ini menunjukkan pelemahan manufaktur.
(aji)