Logo Bloomberg Technoz

Dalam pembukaan pasar Asia pagi ini, valuta Asia terlihat masih tertekan di mana won Korea dibuka melemah 0,15%, dolar Hong Kong turun 0,01% dan baht Thailand juga melemah 0,12%. 

Yen Jepang, salah satu mata uang jangkar di Asia, pagi ini terlihat sedikit menguat terhadap dolar AS di kisaran 147,32. 

Analisis teknikal

Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan hari ini menuju area Rp15.650/US$ yang merupakan resistance terdekat sebelum resistance berikut di Rp15.625/US$ hingga Rp15.600/US$.

Bila level resistance itu sukses tertembus, rupiah berpotensi menguat lanjutan menuju level Rp15.570/US$ sebagai resistance potensial.

Sebaliknya, bila terjadi tekanan pelemahan, ada level support di Rp15.700/US$ dan Rp15.740/US$. Rupiah memiliki level support terkuat di Rp15.750/US$.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Kamis 15 Agustus 2024 (Riset Bloomberg Technoz)

Inflasi AS rendah

Tadi malam Amerika melaporkan data inflasi CPI pada Juli yang lebih rendah ketimbang prediksi pasar. Inflasi CPI Juli tercatat sebesar 0,2%, setelah pada Juni mencatat deflasi.

Secara tahunan, inflasi CPI tercatat di angka 2,9%, lebih kecil dibanding bulan sebelumnya dan prediksi pasar. Adapun inflasi inti CPI tercatat 0,2% secara bulanan, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya namun sesuai prediksi pasar. Sedangkan inflasi inti CPI dalam hitungan tahunan, tercatat di 3,2%, lebih rendah dibanding Juni sebesar 3,3%.

Data itu memperkuat keyakinan pasar bahwa The Fed, bank sentral AS, akan segera memangkas bunga acuan pada September sebesar 25 bps dengan probabilitas mencapai 64%. Pernyataan pejabat The Fed semakin memperkuat ekspektasi tersebut.

Gubernur Federal Reserve Bank of Chicago, Austan Goolsbee, mengatakan bahwa ia semakin khawatir tentang pasar tenaga kerja daripada inflasi, di tengah kemajuan terkini dalam tekanan harga dan data pekerjaan yang mengecewakan.

Goolsbee mengatakan suku bunga saat ini "sangat restriktif" dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News pada Rabu kemarin. Kebijakan itu menurutnya hanya akan tepat jika perekonomian sedang mengalami overheating

Lelang SRBI

Bank Indonesia kini hanya menggelar lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sepekan sekali menyusul nilai penguatan rupiah yang sudah berlangsung sejak Juli lalu masih berlanjut semakin meyakinkan saat ini.

"Mulai bulan Agustus lelang SRBI seminggu sekali di hari Jumat. [Bank Indonesia] melihat kondisi ke depan, sementara ini seminggu sekali sudah cukup apalagi rupiah sedang menguat, inflow [arus masuk modal asing] terjadi tidak hanya di SRBI tapi juga di SBN [Surat Berharga Negara]," kata Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Edy Susianto kepada Bloomberg Technoz, kemarin.

Pemodal asing membukukan pembelian bersih di pasar SBN sebesar hampir Rp4 triliun dalam dua hari pertama pekan ini. Sedang di pasar saham, asing telah membukukan net buy tiga hari berturut-turut senilai Rp1,55 triliun dan mengantarkan indeks saham bursa domestik memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa kemarin.

-- dengan bantuan laporan Mis Fransiska Dewi.

(rui)

No more pages