Logo Bloomberg Technoz

Kabar Gembira dari Amerika Bisa Dorong Rupiah Makin Perkasa

Tim Riset Bloomberg Technoz
15 August 2024 08:00

Ilustrasi rupiah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ilustrasi rupiah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah siap melanjutkan penguatan nilai hari ini di pasar spot setelah data inflasi Indeks Harga Konsumen atau CPI Amerika Serikat (AS) menunjukkan angka lebih landai. Data itu memperkuat keyakinan pasar terkait dimulainya penurunan bunga acuan Federal Reserve (The Fed) secepatnya bulan depan.

Rupiah forward menguat hampir 1% lagi di pasar offshore dalam penutupan pasar New York dini hari tadi. Pagi ini, pergerakan rupiah NDF terpantau di kisaran Rp15.632-Rp15.642/US$, level yang lebih kuat dibanding posisi penutupan rupiah spot kemarin di Rp15.675/US$.

Indeks dolar AS memang masih stabil di kisaran 102,6, di kala pasar surat utang Treasury membukukan penurunan yield lebih lanjut untuk tenor 10Y ke level 3,837%. Penurunan imbal hasil itu membawa selisih imbal hasil investasi dengan Indonesia menjadi 289 bps.

Rupiah kemarin sukses mencatat hari terbaik sepanjang tahun dengan penguatan 1% di pasar spot ke level terkuat sejak pertengahan Maret, berkat optimisme pasar pasca data inflasi AS yang lebih rendah.

Dengan posisi penutupan kemarin, pekan ini saja rupiah telah menguat 1,55%, penguatan terbesar di Asia. Sedangkan menghitung selama Agustus, rupiah membukukan penguatan 3,58% month-to-date. Bila dihitung sejak Juli, penguatan rupiah mencapai 4,26% quarter-to-date, menjadi valuta terkuat di Asia setelah ringgit dan baht yang masing-masing menguat 6,22% dan 4,75%.