Jalur kredit baru ini akan membantu Xiangyu berekspansi ke negara-negara yang terkait dengan inisiatif Belt and Road China, kata perusahaan tersebut.
Induk perusahaan Xiamen Xiangyu Group Corp juga menandatangani kesepakatan dengan Export-Import Bank of China dan Xiamen International Bank Co senilai total 26 miliar yuan pada awal bulan ini, menurut dua pernyataan lain yang menyebutkan "kerja sama strategis" sebagai motivasi dari kesepakatan-kesepakatan tersebut.
Saham Xiangyu merosot bulan lalu sebagai tanggapan atas langkah hukum yang diambil oleh salah satu kreditor Delong untuk merestrukturisasi produsen baja ini.
Saham telah stabil setelah induk perusahaan Xiangyu mengatakan akan menanggung semua kewajiban yang timbul dari runtuhnya Delong. Delong adalah pelanggan logam terbesar Xiangyu pada tahun 2023, dengan nilai perdagangan mencapai 7,1 miliar yuan.
Nasib Delong--yang didirikan dan dimiliki oleh pengusaha logam legendaris Dai Guofang dan keluarganya--sedang diawasi dengan ketat karena jaringan perusahaan yang luas di China dan Indonesia.
Ini juga merupakan ujian bagi tekad para bankir untuk menahan dampak perlambatan ekonomi China terhadap para pemasok dan pelanggan yang terjebak dalam kegagalan perusahaan.
Pengadilan lokal di Provinsi Jiangsu telah menerima klaim untuk merestrukturisasi Delong dan tiga perusahaan terkait, menurut pengajuan di bursa minggu lalu dari kreditur China First Heavy Industries Co, yang bersama-sama memiliki produsen nikel di Indonesia dengan perusahaan Dai.
(bbn)
