Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) akan mengebut finalisasi 3 proyek strategis di sektor penghiliran mineral logam, termasuk dua smelter dan satu pabrik baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan salah satu proyek strategis yang akan memasuki masa commissioning phase adalah pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) pada September 2024, yang progresnya saat ini telah mencapai sekitar 97%.
Smelter milik konsorsium PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam melalui PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Mempawah, Kalimantan Barat ini diharapkan memasuki tahap COD pada Februari 2025.
Dua Anggota MIND ID itu mengucurkan investasi hingga US$830 juta atau setara Rp13,1 triliun untuk proyek SGAR. Nantinya, pabrik pemurnian bijih bauksit ini bisa memproduksi 1 juta ton alumina per tahun.
“Proyek ini diyakini akan memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar dengan serapan tenaga kerja hingga 1.000 orang,” kata Heri melalui siaran pers, Rabu (14/8/2024).
Selanjutnya, grup MIND ID juga memiliki smelter baru dari PT Freeport Indonesia (PTFI) yang akan mampu memurnikan konsentrat tembaga menjadi katoda dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton.
Freeport menggelontorkan modal hingga US$3,67 miliar atau sekitar Rp 58 triliun untuk smelter dengan desain single line terbesar di dunia ini.
Di luar itu, CATL dan MIND ID juga sudah sepakat menjalin kerja sama patungan atau joint venture (JV) khususnya untuk mulai membangun ekosistem hulu yakni pabrik baterai.
MIND ID, kata Heri, juga tengah menjalin kerja sama untuk membangun kawasan industri yang diharapkan dapat menjadi rumah bagi produsen kendaraan listrik di Indonesia.
“Tahun depan, grup MIND ID memiliki beberapa program champion yang tentunya dapat membantu kami dalam menjalankan mandat yang diberikan oleh negara. Mulai dari ekspansi smelter aluminium, penambahan conveyor batu bara, ekspansi kapasitas tin chemical dan tin soldier, hingga pengembangan timah primer blok #1 dan blok #2,” katanya.
(wdh)