“Jadi panjang rentetannya gara-gara komoditas ini nggak naik-naik,” ucap Abdul.
Dihubungi secara terpisah, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Rendy Yusuf Manilet mengatakan bahwa realisasi pajak hingga semester I-2024 kontribusi utamanya adalah PPh dan PPN, namun hingga kini masih tumbuh negatif.
Yusuf menyebut, hal ini menunjukan realisasi pajak hingga semester I tahun ini relatif lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini akhirnya akan memberatkan kinerja realisasi perpajakan secara umum.
“Meskipun ada potensi perubahan harga komoditas tetapi kita tahu bahwa setoran pajak juga dipengaruhi faktor di luar komoditas seperti misalnya kondisi perekonomian,” ucap Yusuf kepada Bloomberg Technoz, Rabu (14/8/2024).
Pada kuartal II-2024, Yusuf mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi RI meskipun masih tumbuh cukup baik namun tercatat melambat jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Faktor perlambatan ekonomi itu, menurutnya juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab setoran pajak RI tidak mencapai target seperti yang telah ditentukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
“Jadi saya kira ini juga akan ikut menentukan realisasi secara penuh pajak di tahun 2024 yang mempunyai Kemungkinan tidak akan mencapai target 100% di akhir Desember nanti,” pungkas Yusuf.
Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja penerimaan pajak hingga Juli 2024. Setoran pajak masih tumbuh negatif. Sepanjang Januari-Juli, penerimaan pajak tercatat Rp 1.045,32 triliun. Angka ini setara dengan 52,56% dari target.
Pada 7 bulan pertama tahun lalu, penerimaan pajak ada di Rp 1.109,1 triliun. Jadi, penerimaan pajak turun 5,75%. Penurunan terjadi di pos Pajak Penghasilan (PPh) Non-Migas. Penerimaan PPH Non-Migas per akhir Juli adalah Rp 593,76 triliun atau turun 3,04%.
"Ini sudah mulai menurun, bulan lalu 7,9%. Negatifnya sudah mulai flatten, yang tadinya dalam. Kita harapkan bulan-bulan ke depan mulai positif," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (13/8/2024).
(azr/lav)