Inflasi AS Pengaruhi Harga Bitcoin Hingga Tembus US$60 Ribu
Muhammad Julian Fadli
14 August 2024 15:15
Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga Bitcoin berhasil tembus US$60.000 di tengah sentimen melambatnya inflasi Amerika Serikat yang tercermin dari Indeks Harga Produsen (Producer Price Index/PPI) lebih rendah dari perkiraan — memperkuat spekulasi The Fed memulai pelonggaran moneter pada September.
Berdasarkan data CoinMarketcap, Rabu (14/8/2024) siang Bitcoin mencatatkan kenaikan 2,74% ke level US$60.806 (Rp954 Juta) dipercaya merupakan respons pasar atas terbitnya data inflasi di pekan ini.
Secara luas, fluktuatifnya laju Aset Kripto merupakan efek dari volatilitas beberapa hari yang mencerminkan sentimen di pasar masih amat sensitif setelah mengalami koreksi amat dalam di sepanjang sebulan perdagangan.
Analis Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha memaparkan, pekan ini, pasar Aset Kripto diperkirakan akan sangat dipengaruhi oleh sejumlah data ekonomi penting. Pada Selasa, laporan Indeks Harga Produsen pada Juli dirilis. Laporan ini mencerminkan harga input bagi produsen dan pabrikan, yang mengukur biaya produksi barang konsumsi, dan secara langsung mempengaruhi harga ritel.
“Selain itu, laporan Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) untuk Juli akan dirilis pada Rabu, memberikan gambaran yang lebih luas tentang tekanan inflasi,” mengutip riset yang diterbitkan, Rabu (14/8/2024).