Logo Bloomberg Technoz

Ekonom: Anggaran IKN Bebani APBN, Warga Butuh Insentif Fiskal

Azura Yumna Ramadani Purnama
14 August 2024 14:50

Pembangunan IKN (Dok. PUPR)
Pembangunan IKN (Dok. PUPR)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai anggaran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah terlalu berat membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terlebih saat masyarakat justru membutuhkan insentif fiskal dari pemerintah.

Ekonom Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudistira menilai belanja pemerintah untuk IKN sebaiknya dialihkan agar tidak terus mengalami lonjakan.

“Kan awalnya investasi swasta yang diandalkan untuk bangun IKN bukan dari APBN,” ujar Bhima saat dihubungi Bloomberg Technoz, Rabu (14/8/2024).

Ia khawatir IKN akan menjadi jebakan utang untuk Indonesia. Artinya, hasil utang pemerintah tidak mampu menciptakan penerimaan pajak dari IKN dan pada akhirnya kreditur bisa mengatur agenda pembangunan sesuai dengan keinginannya.

Pasalnya, Bhima mengatakan dari sisi APBN, utang jatuh tempo dan belanja bunga yang dilakukan pemerintah terus mengalami kenaikan.