Dengan demikian, train tersebut berpotensi memproses 5% C3C4, sebagai bahan baku LPG, dari total hasil produksi Geng North sebesar 1.000 million standard cubic feet per day (MMSCFD).

Senior Manager Technical Badan LNG Johan Anindito Indriawan mengatakan perseroan saat ini memiliki kapasitas produksi 120.000 ton LPG per tahun.

“Kalau setahun sekitar 120.000 ton LPG. Kita dulu sempat impor, kemudian setelah kita pasar dan modifikasi kilang, bisa memproduksi 300 ton LPG per hari,” ujarnya.

Sekadar catatan, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), volume produksi LPG Indonesia adalah sebesar 1,98 juta metrik ton pada 2022. Sementara, impor LPG adalah 6,73 juta metrik ton pada 2022.

(dov/wdh)